Profesor Jo Sudah Tiada
Edisi: 34/22 / Tanggal : 1992-10-24 / Halaman : 27 / Rubrik : OBI / Penulis : RFM
KONSISTEN dan selalu berpikir untuk kepentingan orang banyak. Itulah sikap
Prof. Dr. Ir. Herman Johannes hingga akhir hayatnya. Ia, misalnya, bersikeras
mengkritik perjanjian celah Timor antara Indonesia dan Australia beberapa
waktu lalu. "Perjanjian itu tidak adil," katanya, Desember 1990 lalu.
Pembagian celah Timor yang mengandung minyak dan dibagi tiga bagian, daerah A,
B, dan C itu, menurut Johannes, lebih menguntungkan pihak Australia.
Alasannya, daerah B (paling potensial bersama daerah A) yang dalam perjanjian
dikelola oleh Australia. Indonesia hanya mendapatkan 16% dari daerah tersebut.
Padahal, katanya, jika zone ekonomi eksklusif diterapkan 2-3 tahun mendatang,
daerah B bisa dikelola dengan pembagian 50:50.
; Sabtu malam pekan lalu, guru…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…