Catatan Harian Seorang Teroris

Edisi: 16/35 / Tanggal : 2006-06-18 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


MEMBACA buku harian Jabir mengingatkan kita pada Silas, tokoh mengenaskan dalam kisah Da Vinci Code. Soalnya, penuturan peracik bom murid mendiang Dr Azahari ini sungguh mirip dengan nasib sosok rekaan Dan Brown dalam bukunya yang kontroversial itu. Keduanya adalah idealis yang tersesat, yang percaya betul bahwa perintah guru agamanya mewakili suara Tuhan. Karena itu, dengan sangat bersemangat, mereka melakukan berbagai kekejaman terhadap siapa saja yang disebut sang guru sebagai musuh dari keyakinannya.

Silas, misalnya, dikisahkan menembak seorang lelaki tua dengan penuh gairah dan membiarkan korbannya itu, seorang kurator museum, berusaha bersembunyi ke tempat gelap, pelan-pelan kehilangan darah, dan tersengal menunggu ajal. "Setiap embusan napasmu adalah dosa, tak ada tempat aman bagimu untuk bersembunyi, karena engkau akan diburu para malaikat," kata Silas ketika meninggalkan buruannya.

Silas memang diceritakan merasa dirinya sebagai malaikat pemburu, karena itulah julukan yang diberikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.