Hilangnya Daya Magis Calon Arang Di Bali

Edisi: 16/35 / Tanggal : 2006-06-18 / Halaman : 70 / Rubrik : LAY / Penulis : Setia, Putu, ,


Putu Setia *)
*) Redaktur Senior Tempo

PENTAS wayang kulit itu di kuburan di pinggiran Kota Denpasar. Ini tidak lazim. Memang, wayang kulit ini mengambil lakon Calon Arang, sebuah kisah pada zaman Kerajaan Kediri abad ke-11. Pentas di kuburan dimaksudkan untuk lebih mendekatkan kepada lakon aslinya, juga sebagai pertanda bahwa lakon ini tak bisa dipentaskan sembarangan. Penonton cukup banyak untuk ukuran penggemar wayang kulit Bali, yang sedang jauh merosot.

Menjelang tengah malam, saat tokoh Calon Arang muncul, penonton bertambah banyak. Suara dalang sudah mulai meninggi dan menantang siapa saja yang bisa nge-leak (menjadi leak) untuk adu kesaktian. Dalam kelir terlihat adegan Calon Arang menantang Mpu Baradah. Inilah puncak cerita. Calon Arang, yang di Bali diyakini sebagai ibu dari segala jenis leak, mengundang murid-muridnya untuk menyerang Mpu Baradah. Meski dalam adegan pada kelir itu hanya terlihat Mpu Baradah yang mirip kesatria Pandawa, menantang Calon Arang yang mirip raksasa perempuan, tetapi penonton maklum ini saatnya Ki Dalang beradu sakti melawan leak yang datang ke pementasan itu. Siapa yang kalah akan celaka, apakah itu ki dalang atau leak.

Tetapi, sudah setengah jam adegan mengundang leak itu berlangsung, tak ada tanda-tanda "adu kesaktian" antara dalang dan leak. Penonton pun tidak ketakutan, malah saling berceloteh untuk menunjukkan ketidakpuasannya. Satu per satu penonton hilang dan pentas itu ditinggalkan. Tak ada leak, tak ada pertarungan, tak ada pemenang dan pecundang, sampai pertunjukan bubar.

Ini adalah salah satu pemanggungan "wayang leak" untuk menyebut kata lain dari "wayang Calon Arang". Dan pertunjukan ini adalah rangkaian dari Festival Wayang Calon Arang se-Provinsi Bali, yang digelar tahun 2002. Setelah itu, tak ada lagi terdengar pementasan wayang kulit Calon Arang di seantero Bali.

Situasi ini sungguh beda dengan, katakanlah, 30 tahun yang silam. Ketika itu, jika ada pementasan wayang kulit Calon Arang, penonton berjubel, dan pertunjukan berakhir menjelang dini hari. Penonton takut pulang sebelum hari benar-benar pagi karena akan menjumpai leak-leak yang kalah. Kalau direkonstruksi, suasananya kira-kira seperti ini:

Pementasan tidak perlu di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…