Biarkan Penyu Kembali Ke Laut
Edisi: 12/35 / Tanggal : 2006-05-21 / Halaman : 59 / Rubrik : SEL / Penulis : Rulianto, Agung , ,
INILAH pertemuan yang terasa unik di tengah orang lapar, resesi ekonomi, dan rekonstruksi akibat bencana tsunami di Asia Tenggara dan Selatan yang tak kunjung usai: April lalu, 800 orang berkumpul di Pulau Kreta, Yunani, untuk membicarakan nasib penyu yang terancam punah. Pelbagai hal dibicarakan, dari analisis ilmiah tentang spesies itu hingga bagaimana mengetahui habitat penyu dengan memanfaatkan jasa satelit.
Wartawan Tempo Agung Rulianto menghadiri pertemuan di pulau asal Zeus, bapak para dewa dalam mitologi Yunani itu. Hasilnya tidak main-main: penyu adalah spesies penting yang harus diselamatkan, meski itu harus membuat sibuk banyak orang.
"PERTAMA kali datang ke simposium penyu?" pria Australia yang duduk di sebelahku bertanya. "Ya," aku menjawab pendek sambil berusaha tampak tertarik dengan pertanyaannya. Aku yakin dosen zoologi dari Universitas Charles Darwin, Australia, ini pasti akan memberiku tips "cara meliput yang benar" di sebuah simposium dunia yang dimulai awal April lalu.
Aku sudah bersiap mendengar nasihat-nasihat dari pria yang sudah beberapa kali ikut simposium tahunan Sea Turtle Biology and Conservation ini. Benar saja, Michael L. Guinea, pria itu, mulai memberi tips. Katanya, presentasi dalam simposium memang penting. "Tetapi jangan lupa datang ke acara-acara yang informal," katanya tanpa berusaha menggurui. Aku mulai tertarik.
Pembicaraan terhenti sejenak saat awak pesawat menawarkan minuman pembuka. Aku memilih jus tomat dengan harapan sedikit mengembalikan kebugaran tubuh setelah hampir tujuh jam dalam penerbangan plus transit lima jam di Bandara Dubai, Uni Emirat Arab. Pramugari itu menawarkan minuman lain, seraya berusaha menawar. Jika mau jus tomat, "Saya akan mengambil dulu ke belakang. Apakah Anda mau menunggu?" "Saya tunggu," jawabku.
Aku masih penasaran mencari kelanjutan tips dari dosen di sebelahku. "Apakah ada yang khusus di acara-acara informal itu?" tanyaku. "Anda akan melihat sendiri," katanya membiarkan penasaranku. Aku juga tak terlalu bernafsu memburu. Beberapa menit kemudian saya sudah tenggelam dalam kepenatan.
Suara pilot melalui pengeras suara membangunkanku: beberapa menit lagi pesawat akan mendarat di Bandara Eleftherios Venizelos, Athena. Burung terbang itu mendarat mulus. Angin akhir musim semi masih terlalu dingin buatku saat kami meninggalkan pesawat. Bandara Venizelos…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…