Jagalah Penyu, Kau Kubayar
Edisi: 12/35 / Tanggal : 2006-05-21 / Halaman : 68 / Rubrik : SEL / Penulis : Rulianto, Agung , Alheid, Ahmad ,
Cara konservasi ini dinilai efektif: penduduk dibayar, asalkan tidak mengganggu penyu.
CERITA ini berawal dari Danie Kaligis, Kepala Desa Lalumpe, Minahasa, Sulawesi Utara. Suatu hari pada awal 2004 ia hampir menangis melihat penyu yang bertelur di Pantai Tulaun ditangkap dan dibunuh warganya. Telur-telur yang tertimbun pasir digali dan dikuras habis.
Di depan rumahnya, Danie melihat seorang nelayan melintas menenteng penyu lekang yang masih hidup. Dia memanggil si nelayan dan mengganti penyu yang dibawa dengan uang Rp 50 ribu. Meski di pasar penyu bisa dijual dengan harga lebih mahal, nelayan itu tak bisa menolak permintaan sang kepala desa. Danie lalu melepas penyu itu ke laut.
Perilaku "aneh" sang kepala desa diketahui warga. Setelah kejadian itu, penduduk yang menangkap penyu ramai-ramai menjual hasil tangkapannya ke Danie. Sembari membeli penyu, ditemani Petrus Poli, petugas sebuah lembaga swadaya masyarakat, Danie menitipkan pesan kepada warganya: penyu adalah hewan dilindungi. Mereka yang menangkap bisa dihukum penjara lima tahun.
Kampanye itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…