Jacobus P. Solossa: " Berita Kelaparan Itu Hanya Dibesar-besarkan Media"
Edisi: 43/34 / Tanggal : 2005-12-25 / Halaman : 45 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,
"Berita kelaparan" itu bukan satu-satunya soal yang sedang dihadapi Solossa. Keinginan sejumlah masyarakat untuk mengembalikan status otonomi khusus bagi Papua serta pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat menjadi persoalan yang harus diselesaikan di akhir tugasnya sebagai PLH Gubernur Papua. Doktor ilmu sosial pengarang buku Otonomi Khusus Papua: Mengangkat Martabat Rakyat Papua di Dalam NKRI itu tentu saja tidak tinggal diam. Sejumlah konsep dia sodorkan, termasuk soal pemekaran wilayah Papua.
Apa yang terjadi di Yahukimo? Bagaimana persoalan pemekaran wilayah di Papua sesungguhnya? Awal Desember lalu, di sela-sela kegiatannya yang padat, Solossa menerima wartawan Tempo Cunding Levi di rumah dinas gubernur di Gedung Negara, Dok V Atas, Jayapura, untuk wawancara khusus. Berikut petikannya:
Ada kasus kelaparan di Kabupaten Yahukimo"mengapa hal itu bisa terjadi?
Berita kelaparan itu hanya dibesar-besarkan media, seolah-olah ada kelaparan massal di daerah itu. Saya menyayangkan berita tersebut. Padahal, tidak seperti itu. Saya sempat kaget setelah ditelepon Menteri Dalam Negeri. Tapi itu sudah direspons langsung oleh pemerintah pusat. Presiden juga sudah mengutus Menko Kesra untuk mengecek di lapangan. Presiden sangat kecewa karena pemberitaan ini telah diketahui dunia.
Bagaimana dengan data 55 orang yang meninggal karena kelaparan?
Mungkin ada data orang meninggal, tapi karena apanya itu belum diketahui dengan baik. Mungkin saja karena kekurangan makan. Tetapi kekurangan makan itu bukan karena bencana kelaparan. Itu karena bahan makanan kurang tersedia akibat gagal panen, ada tanah longsor dan hujan lebat atau faktor alam lainnya.
Setelah kami cek di lapangan, jumlah yang disebut 55 orang itu tak benar. Saya mendapat beberapa data, ada yang 49 dan yang kurang dari jumlah itu. Data orang meninggal yang dikemukakan itu data akumulasi beberapa bulan lalu seperti Juli dan September. Jumlah itu dikumpulkan, jadi seolah-olah ada orang meninggal dengan jumlah banyak.
Informasi yang saya dapatkan, kasus itu terjadi dalam kurun waktu empat bulan. Kemungkinan rata-rata orang yang meninggal itu, satu bulan ada 14 atau 13 orang yang dibagi pada 10 titik lokasi yang dianggap rawan itu. Berarti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…