Sayang, Malin Kundang Tak Bisa Protes
Edisi: 03/24 / Tanggal : 1994-03-19 / Halaman : 91 / Rubrik : KL / Penulis : ALI, LUKMAN
BAGAI mendapat tarikan dari peristiwa Marsinah, tiba-tiba saja saya jadi teringat sebuah film lebih kurang 30 tahun lalu, yang kalau tak salah bercerita tentang the man that couldn't die. Sang tokoh, the man itu, adalah seorang penjahat. Ia tertangkap, dihukum pancung, dan kepalanya dikuburkan terpisah dari tubuhnya. Arwahnya tak menerima perlakuan itu. Ia merasa hak asasi tuannya sebagai mayat telah diperlakukan tidak adil.
"Kenapa hakim begitu kejam? Sesuaikah hukuman itu dengan kejahatan yang telah diperbuatnya?" tanya arwah penuh protes.
Bertahun-tahun arwah itu mengembara mencari perlakuan adil, dengan cara mengganggu orang yang masih hidup. Ia mulai beraksi keras melalui seorang wanita yang selalu diganggunya. Ia berdemonstrasi sendirian. Akhirnya, dengan bantuan seorang pendeta, kuburan kepalanya yang ternyata masih utuh dapat ditemukan, yang juga menjadi petunjuk di mana tubuhnya dipendam.
Pertemuan kedua bagian badan itu mendatangkan suasana haru untuk sesaat. Atas kewibawaan pendeta,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…