Gurita Cendana Di Bisnis Senjata
Edisi: 43/33 / Tanggal : 2004-12-26 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Aryanto, Y. Tomi , Patria, Nezar ,
ADA yang terasa mengganjal dalam parade prajurit pada ulang tahun ABRI tahun 1993. Dari tahun ke tahun peralatan tempur yang disuguhkan mendampingi barisan gagah para tentara di hadapan Presiden Soeharto hampir tak berubah. Keprihatinan itulah yang sempat dibisikkan Pak Harto kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ketika itu, Jenderal Wismoyo Arismundar. Ketika satu unit tank melintas, yang tampak adalah tank-tank yang pernah ia pakai ketika masih menjadi perwira TNI. 'Ini harus diganti,' bisik Pak Harto.
Soeharto tengah berada di puncak kekuasaannya. Bisikannya mudah ditafsirkan sebagai perintah. TNI lalu menghitung: dibutuhkan paling tidak tiga batalion tank dengan kekuatan masing-masing 50 unit. Tapi anggaran militer amat terbatas. Bujet yang tersedia paling hanya mampu untuk membayar 6 atau 7 tank.
Satu-satunya jalan lain adalah mengupayakan pembiayaan dari pos anggaran yang disebut 'on top budget', atau yang di kalangan para komandan militer dikenal sebagai 'dana dari langit'. Dana cadangan yang terpusat di rekening Menteri Keuangan ini hanya bisa cair atas restu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…