Sudharmono: Seharusnya Wiranto Yang Memimpin Golkar

Edisi: 43/33 / Tanggal : 2004-12-26 / Halaman : 52 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


"Sebetulnya, saya ini orang biasa, termasuk di Golkar," katanya. "Kalaupun dianggap tokoh, ya, karena saya memang pernah menjadi ketua umumnya." Ia merendah, tapi "pengaruh"-nya masih terasa.

Ia terus mengikuti perkembangan Golkar, dan menyimpulkan: Akbar Tandjung salah memilih mitra politik. Seharusnya, kata Pak Dhar, Akbar tidak mendukung Megawati Soekarnoputri, tapi calon dari Partai Golkar.

Orde Baru tumbang sudah pada 1998, tapi hubungan Sudharmono-Soeharto terpelihara. Ia mengaku, hampir dua minggu sekali datang ke Cendana, kediaman Soeharto. Ia percaya Wirantolah pilihan Cendana. Apa pun, yang terang, Cendana belum ditinggalkan orang. "Masih banyak yang suka datang ke Cendana, itu memang benar," katanya.

Kini, seiring bertambahnya usia, kesehatan mantan Ketua Umum Golkar dan mantan wakil presiden itu acap terganggu. Ia mengayun langkahnya sangat perlahan. Di rumahnya, memakai baju biru bergaris kuning-putih dan celana hitam, ia menerima wartawan Tempo: Rommy Fibri, Nurdin Kalim, dan fotografer Arif Fadillah. Ia berbicara panjang tentang Wiranto, Partai Golkar, dan mantan presiden Soeharto. Kakek 12 orang cucu ini menjawab setiap pertanyaan dengan santai, sesekali tawanya lepas.

Kira-kira, kenapa Anda masih sering kedatangan banyak tamu, termasuk para kader Golkar?

Ya, saya sampai sekarang memang masih kedatangan banyak tamu. Saya sendiri ndak tahu kenapa masih banyak saja tamu yang datang. Padahal, saya sebetulnya orang biasa, termasuk di Golkar. Kalaupun sampai saya dianggap tokoh di Golkar, ya, karena memang saya pernah menjadi ketua umumnya.

Barusan Ketua DPR sekaligus fungsionaris Golkar Agung Laksono datang'mau minta restu?

Ya, dia tadi datang ke sini minta izin, katanya mau ikut munas di Bali. Dia memang minta restu mau mencalonkan diri. Silakan saja, karena apa pun keputusan munas baik adanya.

Bukankah Akbar Tandjung juga sering datang ke rumah Anda?

Ya relatif. Kalau sedang ada waktu, dia minta waktu ketemu. Membicarakan tema-tema umum, tidak pernah spesifik.

Jadi, Anda selalu mendukung apa pun keputusan Akbar?

Tidak setiap keputusan saya tahu, dan tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…