Bukan Resep Coca-cola

Edisi: 43/33 / Tanggal : 2004-12-26 / Halaman : 70 / Rubrik : LAY / Penulis : Basral, Akmal Nasery , ,


Sebetulnya Farrell sudah mulai membaca puisi-puisi Yunani terjemahan, karya-karya Sophocles, dan tentu saja Homer, seperti disarankan sutradara Oliver Stone agar bisa menjelajahi dunia pikiran Alexander. Tapi skenario itu baru dimengertinya setelah tiga setengah jam yang sangat menekan, ditemani 20 batang rokok dan empat botol bir. "Alexander," Farrell menyimpulkan, "berusaha mewujudkan kenyataan dari hal-hal yang bahkan tak bisa dilihat orang lain sebagai peluang." Persoalannya, bagaimana ia bisa memerankan karakter yang seoptimistis itu.

Yang tak diketahui Farrell adalah sepotong percakapan antara Stone dan produser Moritz Borman, setelah mereka bertiga sarapan di Hotel Shutters beberapa pekan sebelumnya. Begitu Farrell meninggalkan tempat, Borman menghela napas separuh puas separuh cemas. "Saya yakin inilah Alexander kita. Sekarang, izinkan saya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…