Menyoal Kualitas Calon Pengawas

Edisi: 42/34 / Tanggal : 2005-12-18 / Halaman : 106 / Rubrik : MD / Penulis : , ,


DEPARTEMEN Komunikasi dan Informatika tengah berkejaran dengan waktu. Tenggat 28 Desember untuk menyusun Dewan Pengawas dan direksi TVRI sudah di depan mata. Namun, hingga pekan kedua Desember ini, alihalih direksi, dewan pengawas yang bertugas memilih direksi pun masih belum terbentuk.

Padahal, peraturan pemerintah tentang lembaga penyiaran publik TVRI, yang memerintahkan pembentukan Dewan Pengawas dan direksi TVRI, sudah dibuat 18 Maret. Artinya, sembilan bulan telah berlalu, masih saja belum didapat. Bandingkan dengan Dewan Pengawas RRI, yang terbentuk hanya dalam waktu dua setengah bulan.

Pejabat Departemen Komunikasi tentu saja menolak dianggap bekerja lamban. Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, Widiadnyana Merati, mengungkapkan bahwa nama 15 orang calon anggota Dewan Pengawas yang disaring dari 73 pelamar telah dikirim ke Sekretariat Negara sejak dua bulan lalu.

Selanjutnya, setelah ditandatangani presiden, namanama itu akan diajukan ke Komisi Informasi DPR untuk diuji. Namun, hingga sekarang, rupanya persetujuan dari presiden belum juga turun. "Penyebabnya tanyakan saja ke Sekneg, jangan tanya ke saya," kata Widiadnyana.

Sekilas, persoalannya hanya masalah administrasi negara semata. Tapi Ketua SubKomisi Informasi dan Komunikasi DPR, Deddy Djamaluddin Malik, mengaku mendapat informasi lain. Sekretariat Negara, kata dia, sebenarnya sempat mengembalikan namanama usulan departemen itu.

Sebab, Departemen Komunikasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…