Pramoedya, Jejak Langkah Itu
Edisi: 10/35 / Tanggal : 2006-05-07 / Halaman : 21 / Rubrik : OBI / Penulis : Loebis, Amarzan, ,
JAKARTA tak menentu, Sabtu malam itu. Hujan turun sebercak-sebercak, gerimis di sini, lebat di sana. Dari telepon seluler ke telepon seluler bersimpang-siur pesan kisruh: "Pramoedya Ananta Toer berpulangâ¦. Maaf, Pram masih segar-bugarâ¦. Kritis, memang, bernapas pakai oksigen, tapi malah minta rokokâ¦." Akhirnya, pada Minggu pukul sembilan pekan lalu, Pramoedya, "pujangga" itu, berangkat menghadap Khaliknya.
Sampai saat wafatnya, Pram, pengarang sekitar 50 buku yang sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa, seperti memilih tidak menempuh "cara biasa". Beberapa hari sebelumnya ayah sembilan anak dan kakek 16 cucu itu terjatuh di rumahnya yang jembar di Desa Waringin Jaya, Bojong Gede, Bogor, sekitar 50 kilometer dari Jakarta arah ke selatan. Ia dilarikan ke Rumah Sakit St. Carolus di Jakarta Pusat.
Tapi, siapa pun di antara orang dekatnya pasti tahu: Pram…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…