Dirut Pt Kereta Api Ronny Wahyudi: Mental Petugas Bermasalah
Edisi: 10/35 / Tanggal : 2006-05-07 / Halaman : 39 / Rubrik : WAW / Penulis : Setiyardi, Fikri, Ahmad,
KECELAKAAN berupa tabrakan antarkereta api seperti sudah menjadi kegiatan rutin di Indonesia. Sabtu, 15 April lalu, Kereta Api Kertajaya dari arah Jakarta menyelonong di Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah. Padahal, Pimpinan Perjalanan Kereta Api (PPKA) tak memberi sinyal jalan untuk masinis KA Kertajaya. Akibatnya, KA Sembrani dengan kecepatan penuh menabrak rangkaian Kertajaya dari belakang. Akibatnya, 16 penumpang tewas dan puluhan luka berat.
Sehari sebelumnya, rangkaian kereta api pengangkut minyak kelapa sawit (crude palm oil) bertabrakan dengan kereta api barang di Desa Portuna, Deli Serdang, Sumatera Utara. Masinis Ginting dan kondektur Hira Samosir di lokomotif kereta kelapa sawit tewas seketika. Empat orang lainnya yang luka parah hingga kini masih menjalani perawatan. Di Jakarta, kecelakaan kereta tak terhitung. Yang terakhir, kereta rel listrik menghantam Metro Mini di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Mendapat musibah beruntun, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ronny Wahyudi, tak bisa tidur nyenyak. Ia mengaku langsung datang ke lokasi kecelakaan untuk memantau evakuasi korban dan rangkaian kereta. Setiap hari ada 400 pesan pendek yang masuk telepon genggamnya menanyakan insiden bertubi-tubi itu. Dari lapangan, Ronny mengambil kesimpulan cepat. "Kecelakaan-kecelakaan ini akibat mental karyawan yang bermasalah," kata Ronny. "Ada penurunan disiplin yang serius."
Selasa pekan lalu, wartawan Tempo Setiyardi, Ahmad Fikri dan Fotografer Budi Yanto mewawancarai Ronny Wahyudi di kantor pusat PT KAI di Bandung. Tiga direktur PT KAI ikut serta dalam wawancara yang berlangsung tiga jam tersebut.
Kecelakaan kereta api bertubi-tubi, apa yang sebenarnya terjadi?
Kecelakaan-kecelakaan ini akibat kesalahan personel PT Kereta Api. Dalam kasus di Grobogan, polisi menetapkan masinis Kereta Api Kertajaya sebagai tersangka. Tapi kalau saya ngomong begitu, orang akan menyalahkan saya, orang sudah mati kok disalahkan. Tapi ini harus dibuka akar masalahnya agar bisa diselesaikan.
Apa sanksi bagi petugas yang bersalah?
Untuk kasus di Grobogan, saya serba salah. Tak mungkin orang yang sudah mati dimintai pertanggungjawabannya. Sedangkan kasus di Sumatera Utara, saya sungguh geram. Pimpinan Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang menyebabkan rangkaian kereta yang mengangkut CPO tabrakan malah melawan. Dengan enteng, dia bilang,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…