Freddy Numberi: "budi Daya Perikanan Entaskan Kemiskinan"

Edisi: 42/33 / Tanggal : 2004-12-19 / Halaman : 96 / Rubrik : INF / Penulis : , ,

LELAKI itu menghempaskan tubuhnya di kursi sofa biru, setelah sebelumnya meminum air mineral yang ia tuangkan sendiri ke gelasnya. Terasa ada kelegaan dari wajahnya yang dihiasi kacamata besar. Kesibukan terus mendera hari-hari pria bernama Freddy Numberi itu.

Menteri Kelautan dan Perikanan ini memang tengah menyingsingkan lengan untuk mengatasi illegal fishing (pencurian ikan) yang merisaukan nelayan dan wilayah perairan Indonesia. Bahkan menyebabkan kerugian negara sekitar US$ 4 miliar per tahun "Itu temasuk program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu," kata pria asal Serui, Papua ini.

Tugas yang diemban, Purnawirawan Laksamana Madya TNI Angkatan Laut ini, memang bukan main-main. la mencoba menginventaris masalah dan memberikan solusinya, terhadap persoalan-persoalan wilayah kelautan Nusantara yang lebih luas dari daratannya. Hal lain yang masih membuatnya prihatin adalah sektor budi daya perikanan yang masih kurang optimal. Saat ini, produksi per tahunnya baru 2,59 persen dari potensi yang ada.

Rabu malam, pekan lalu di ruang kerjanya yang sejuk di Departemen Kelautan dan Perikanan, Jl. Merdeka Timur No. 16, Jakarta, Freddy Numberi mengungkapkan banyak hal tentang persoalan yang dihadapi departemennya kepada Tim Suplemen Tempo. Berikut petikan wawancaranya:

Persoalan apa saja yang dihadapi bidang kelautan dan perikanan, saat ini?

Sebenarnya, masalah-masalahnya tidak terlalu besar, namun perlu mendapat perhatian. Pertama, upaya pemberantasan illegal fishing sebagai upaya penyelamatan kekayaan laut. Hal itu, menyangkut perijinan. Misalnya dokumen palsu, ada yang ijinnya harus kita cabut…

Keywords: -

---

Foto Terkait