Puteh, Memasuki Gerbang Salemba

Edisi: 42/33 / Tanggal : 2004-12-19 / Halaman : 108 / Rubrik : HK / Penulis : Meuko, Nurlis E. , Afriatni, Ami , Sutarto


KPK mengirim Puteh ke tahanan. LSM Aceh meminta kasus penyimpangan dana pembelian genset juga diambil alih KPK.

MELANGKAH gontai dari ruang Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa pekan lalu, Abdullah Puteh terlihat tak lagi seyakin hari-hari sebelumnya. Diapit ketat sejumlah petugas keamanan, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam itu berjalan dengan kepala merunduk. Di halaman gedung KPK di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, sudah menanti sebuah mobil Toyota Kijang. Ia langsung diangkut ke Penjara Salemba.

Memasuki gerbang Salemba, Puteh tak sudi buka suara. Beragam pertanyaan wartawan, tapi ia terus melangkah hingga menghilang di balik jeruji besi. Sejak hari itu pola hidup Puteh berubah. Biasanya, kalau berkunjung ke Jakarta, ia tidur di hotel berbintang lima, seperti Mandarin dan Hilton. Jarang ia menyentuh kamar tidur yang khusus disediakan untuknya di Kantor Penghubung Provinsi Aceh di Jalan Indramayu, Menteng, Jakarta Pusat.

Kini di Blok K Penjara Salemba, Puteh harus ikhlas menempati kamar 1,5 x 3 meter, tanpa penyejuk udara. "Jika ingin buang air, Puteh menggunakan toilet bersama para tahanan lain," kata Kepala Penjara Salemba, Kusmin. Paling lambat 21 Desember nanti KPK akan mengirim berkas Puteh ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Puteh akan menjadi orang pertama yang diadili para hakim ad hoc tindak pidana…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…