Bambang Sudibyo: "kita Baru Memberikan Obat Flu"
Edisi: 42/33 / Tanggal : 2004-12-19 / Halaman : 152 / Rubrik : PDK / Penulis : , ,
DIA terbilang sosok yang gampang ketiban sampur. Pernah menjadi Menteri Keuangan pada era Presiden Abdurrahman Wahid, kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayainya untuk memimpin Departemen Pendidikan Nasional. Dukungan yang kuat dari Partai Amanat Nasional yang dipimpin oleh Amien Rais membuat posisinya di kabinet tidak mudah digoyahkan.
Hanya, kali ini Bambang Sudibyo diragukan kemampuannya mengurus pendidikan. Kendati telah bergelar doktor dan menjadi guru besar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dia bukanlah ahli pendidikan. Lelaki 52 ini lebih dikenal sebagai seorang ekonom. Dia mendapat gelar doktor ekonomi, tepatnya bidang business administration, dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat, pada 1985. Selama ini Bambang juga menjadi konsultan di sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Djarum, Kudus.
Tentu dia berupaya menepis keraguan itu. Apalagi Bambang bukanlah ekonom pertama yang menangani pendidikan. Daoed Joesoef yang pernah jadi Menteri Pendidikan di era Soeharto juga dikenal sebagai seorang ahli ekonomi. "Saya sendiri seorang guru dan sangat memahami betul dunia pendidikan," katanya.
Bambang bertekad melaksanakan subsidi silang untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi kalangan miskin. Dia juga ingin menjadi guru sebagai profesi terhormat seperti halnya dokter dan akuntan. Tapi mengapa ia memecah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah? Dua pekan lalu, wartawan Tempo Eni Saeni, Utami Widowati, dan fotografer Arif Fadillah mewawancarai Bambang Sudibyo di kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Berikut petikannya:
Apa saja yang akan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…