Repotnya Melewati Gus Dur

Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


SEANDAINYA Nahdlatul Ulama mendengarkan saran Kiai Achmad Siddiq yang diucapkan 25 tahun lalu, mungkin kisruh pasca-Muktamar Boyolali 2004 tak akan terjadi. Pemikir penting dan bekas Rais Am NU itu menyarankan agar NU kembali sebagai organisasi keagamaan saja. Partisipasi politik NU, yang dianggap sebagai "selingan" bagi NU, di mata Kiai Achmad sudah berakhir ketika NU melebur dalam Partai Persatuan Pembangunan pada 1973. Saran itu tak sepenuhnya diikuti. Persentuhan NU dengan politik seperti "pasang naik dan pasang surut" mengikuti hasrat pemimpinnya.

Kita tahu, urusan politik juga yang buntutnya terbawa-bawa sampai ke Muktamar Boyolali. K.H. Abdurrahman Wahid, mustasyar (penasihat) NU, berupaya menjegal K.H. Hasyim Muzadi dari pencalonan kembali sebagai Ketua Umum (Tanfidziyah) PBNU. Abdurrahman atau Gus Dur menganggap Hasyim Muzadi mempolitisasi NU ketika maju dalam pemilu presiden yang lalu--mendampingi Megawati dari PDI Perjuangan. Di Boyolali, Gus Dur tidak saja gagal masuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.