Warga Masjid Tanpa Negara

Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Assis, Alexandre ,


Sekitar 258 warga muslim asal Indonesia dideportasi dari Timor Leste. Tak pernah melakukan Islamisasi.

SUDAH sepekan ini lima lelaki itu keluar-masuk kantor pemerintah di Jakarta. Ke mana pun pergi, songkok putih tak pernah lekang dari kepala mereka. Mengaku pengikut tarekat Al-Mufarridiyah, kelimanya kini sibuk menyebar berlembar surat. Isinya meminta pemerintah Indonesia mengirim mereka kembali ke Republik Demokratik Timor Leste. "Kami sekarang tak punya negara," kata Haji Arham Appe, juru bicara kelompok itu, di kantor Departemen Sosial, Jakarta, Jumat pekan lalu.

Mereka memang baru tertimpa musibah di bumi Loro Sae sana. Pemerintah Timor Leste memaksa mereka kembali ke Indonesia. Alasannya, lima pengurus Masjid An-Nur, Dili, itu dianggap melanggar peraturan imigrasi setempat. Setelah ditahan dua hari, mereka dideportasi ke perbatasan Matoain, Atambua, Nusa Tenggara Timur, Senin dua pekan lalu. Merasa dizalimi, kelimanya melaju ke Jakarta.

Belum lagi usaha melobi Jakarta itu berhasil, eh, sepekan kemudian polisi imigrasi Timor Leste kembali mengusir 15 keluarga, termasuk keluarga lima pengurus masjid itu. Totalnya 258 jiwa. Semua berasal dari Indonesia dan tinggal di kompleks Masjid An-Nur. Ketegangan sempat memuncak saat pemulangan paksa itu.

Mulanya, polisi mencoba membujuk warga keluar dari halaman masjid. "Tapi, kalau di luar, tak ada tempat aman buat kami," ujar Arham kepada Tempo. Sewaktu Timor Leste merdeka, warga pendatang asal Indonesia memang kerap jadi sasaran kemarahan. Karena itulah para warga,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?