Angin Itu Berembus Ke Kanan Catatan Dari Muktamar Nu Ke-31
Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 50 / Rubrik : KL / Penulis : Abdalla, Ulil Absh
Ulil Abshar-Abdalla *)
*) Direktur Program Freedom Institut dan Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL)
MUKTAMAR Nahdlatul Ulama Ke-31 di Boyolali, yang ditutup Kamis pekan lalu, oleh banyak kalangan dianggap sebagai backlash, titik balik yang kurang menggembirakan, karena terjadi "serangan balik" dari sejumlah kiai sepuh terhadap dinamika pemikiran kritis yang berkembang di kalangan generasi muda NU. Suasana muktamar kali ini memang beda dari muktamar-muktamar sebelumnya, sejak di Situbondo (1984), Yogyakarta (1989), Cipasung (1994), dan Kediri (1999).
Ada dua fenomena menonjol dari muktamar kali ini: secara pemikiran keagamaan makin konservatif, dan dari segi pertarungan "kekuasaan internal" makin tampak adanya polarisasi di kalangan kiai sepuh. Dua-duanya sangat tidak menggembirakan dan bisa berdampak buruk bagi citra NU sebagai organisasi Islam yang berwatak moderat.
Konservatisme keagamaan tampaknya sedang memperoleh angin di NU kali ini. Diskursus tentang "liberalisasi pemikiran" di kalangan anak-anak muda NU menjadi perbincangan yang hangat selama muktamar. Kelompok yang saya pimpin, Jaringan Islam Liberal (JIL), menjadi pergunjingan yang hangat sekali. Tentu saja JIL di sini disebut oleh sejumlah kiai bukan semata-mata sebagai nama untuk sebuah kelompok tertentu, tetapi kategori generik yang mencakup segala bentuk pemikiran di kalangan generasi muda NU yang dianggap menyimpang dari ajaran ahlussunnah wal jamaah.
Nama saya dan Masdar F. Mas'udi sering disebut sebagai "ikon" dari gerakan ini. Sejumlah kiai, dalam pertemuan informal dengan K.H. Sahal Mahfudz di luar sidang-sidang resmi muktamar, mengusulkan agar kedua nama itu dicoret dari kepengurusan NU dalam seluruh level. Atas intervensi Kiai Sahal, penyebutan nama itu kemudian urung.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…