Membatasi 'dokter Terbang'
Edisi: 09/35 / Tanggal : 2006-04-30 / Halaman : 42 / Rubrik : KSH / Penulis : Widowati, Utami, Soedjiartono, Bambang , Batubara, Hambali
PUSPA, salah seorang warga Depok, punya pengalaman menegangkan saat melahirkan anak yang kedua. Ia dinyatakan harus menjalani operasi caesar ketika hendak melahirkan, tetapi rumah sakit tempat dia biasa berkonsultasi dengan dokter kandungan tak memiliki ruang operasi.
"Terpaksa saya dibawa ke rumah sakit lain, di mana dokter itu juga berpraktek," katanya. Celakanya, di hari operasi, dokter anestesi terlambat hingga dua jam. "Tekanan darah saya sampai naik. Dokter kandungan saya juga lupa hari itu saya operasi, dikiranya libur," ujarnya.
Rasa cemas akibat kinerja dokter yang praktek di banyak tempat, seperti yang dialami pasien seperti Puspa tadi, boleh jadi lantaran konsentrasi "dokter terbang" tersebut terbelah.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 29/2004 tentang Praktek Kedokteran sejak 6 April lalu-setelah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…