Hurgronje Dan Sang Kakak Yang Malang
Edisi: 09/35 / Tanggal : 2006-04-30 / Halaman : 72 / Rubrik : IQR / Penulis : Suriaji, Yos Rizal , ,
DI meja makan itu telah berkumpul empat orang tokoh politik etis Belanda: J.H. Abendanon, C.T. Van Deventer, Profesor Snouck Hurgronje, Profesor Hazeu. Mereka menunggu seorang tamu yang saat itu tengah mengambil program doktor di Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Leiden: R.M.P. Sosrokartono, kakak Kartini.
Tiga nama pertama bukanlah orang asing bagi Kartono--nama panggilan Sosrokartono. Abendanon (1852-1925) adalah Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari 1900 sampai 1905. Kartini dan adik-adiknya sering berkirim surat pada istri Abendanon. Kartono pun tinggal di rumah Abendanon ketika pertama kali menginjakkan kaki di Belanda pada 1897.
Sedangkan Van Deventer (1857-1915) dikenal sebagai seorang ahli hukum Belanda yang kemudian mendirikan Yayasan Kartini, yang membuka sekolah bagi putri-putri pribumi.
Profesor Snouck Hurgronje (1857-1936) adalah seorang orientalis yang baru pulang dari Aceh. Berkat laporan Hurgronje, Belanda kemudian bisa menaklukkan Aceh pada 1905. Setahun kemudian, Hurgronje kembali ke Universitas Leiden dan langsung menjadi pembimbing disertasi Kartono.
Tamu yang dinanti tiba. Kartono muncul dengan berpakaian necis. Maklum, ia anak Bupati Jepara yang sehari-hari lebih banyak bergaul dengan kaum bangsawan. Tamu empat tokoh itu juga dikenal sebagai mahasiswa cerdas yang menguasai 17 bahasa dunia.
Setelah acara makan berakhir, salah seorang dari mereka angkat bicara, "Tuan Sosrokartono, kami mendengar Tuan sekarang banyak mempunyai utang. Apabila Tuan mau menyudahkan disertasi Tuan, kami bersama akan membayar utang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…