Simalakama Investasi Asing

Edisi: 05/35 / Tanggal : 2006-04-02 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


ADA gula ada semut. Pepatah lawas ini agaknya layak diterapkan pada keributan tentang Exxon, Freeport, dan Newmont belakangan ini. Dengan harga minyak dan emas yang meroket sejak setahun silam, laba ketiga perusahaan itu pun turut—atau setidaknya akan—melompat. Lalu mulailah diributkan ke mana saja lompatan keuntungan itu seharusnya dialirkan.

Keributan ini sebetulnya wajar saja. Maklum, menyangkut dana yang jumlahnya memang bukan main. Tahun lalu, misalnya, pemerintah mendapat Rp 10 triliun lebih dari Freeport, hampir empat kali lipat tahun sebelumnya. Sementara itu Exxon dalam iklannya memperkirakan Indonesia akan mendapat Rp 33 triliun setahun dari kegiatan di Blok Cepu. Ini berarti lebih besar dari anggaran Departemen Pendidikan tahun lalu.

Walaupun ini jumlah yang besar, masih ada kalangan yang menganggapnya kurang. Mereka umumnya kalangan nasionalis atau pengusaha…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.