Hikayat Z

Edisi: 05/35 / Tanggal : 2006-04-02 / Halaman : 71 / Rubrik : IQR / Penulis : Suriaji, Yos Rizal , ,


Di tangan penulis Isabel Allende, Zorro keluar dari stereotip itu. Lewat Zorro: A Novel, yang terbit menjelang peluncuran film The Legend of Zorro yang dibintangi Antonio Banderas, pengarang The House of the Spirits ini meniupkan ”roh” suku Indian dalam cerita Zorro.

Tempo menuliskan tafsir baru kisah pahlawan rakyat tertindas di California pada 1800-1850 itu untuk Anda.

”Zorro itu perlambang untukmu, spirit yang hidup di nadimu.... Engkau harus menajamkan kemampuanmu, kepandaianmu, kecerdikanmu, seperti Zorro. Karena ibumu rembulan, rumahmu di liang gua. Kelak engkau akan sanggup melihat apa yang tak tampak dalam gelap, bersembunyi di waktu siang, bergerak di waktu malam, menyamar sepanjang waktu.”

WHITE Owl menujum masa depan cucunya, Don Diego de la Vega. Peristiwa yang dialami Diego pada suatu malam, saat ia dihantui sepasang mata rubah ketika menyusuri gua dengan tujuh cabang, sudah menjadi isyarat yang jelas bagi sang nenek: identitas rubah akan terus melekat di tubuh Diego. Rubah dalam bahasa Spanyol adalah zorro.

”Tapi, untuk apa aku harus menyamar?” Diego yang memasuki usia remaja itu masih tak mengerti.

White Owl, yang dikenal sebagai shaman dari suku Gabrieleno, mengelus rambut Diego. ”Suatu hari engkau akan tahu. Engkau akan siap menyambutnya ketika hari itu tiba,” ucap sang nenek.

Novelis Isabel Allende, dengan detail dan memikat, menggambarkan bagaimana Diego dalam asuhan perempuan Indian itu kemudian menjelma menjadi lelaki pemberani, cerdas, dan cepat tersentuh oleh penderitaan orang lain. Lelaki inilah yang kelak menjadi pahlawan pujaan penduduk di tanah jajahan Spanyol di California pada 1820-1850. Lelaki yang tangkas memainkan pedang, caballero (penunggang kuda) yang andal, penyelamat di saat yang tepat. Ia lelaki yang memakai topeng sepanjang hidupnya: Zorro.

Lewat Zorro: A Novel, novel barunya itu, Allende memperkaya khazanah cerita Zorro, pahlawan fiktif rekaan Johnston McCulley (1883-1958) yang terbit sebagai cerita bersambung pada 1919 dalam All-Story Weekly. Lewat buku ini pula, Allende, 63 tahun, yang melambung lewat The House of the Spirits, sekaligus memberi tafsir berbeda dari karya McCulley, juga dari film-film Zorro yang selama ini beredar.

Dalam karya awal McCulley yang berjudul The Curse of Capistrano, Don Diego, yang lahir pada 1782 di California, digambarkan berdarah Spanyol—ayahnya, Don Alejandro de la Vega, dan ibunya, Chiquita de la Cruz, sama-sama berdarah Spanyol. Chiquita, dalam karya Culley, meninggal saat Diego kecil. McCulley sama sekali tak mengungkap sejarah keluarga Chiquita.

Allende menyodorkan latar belakang berbeda. Diego, dalam versi Allende, lahir pada 1795. Ia anak seorang kapten pasukan Kerajaan Spanyol di tanah jajahan California, Don Alejandro de la Vega, yang berdarah Spanyol. Ibunya bernama Toypurnia, anak seorang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…