Kambing Hitam Di Bank Global
Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 146 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Kurniawan, Stepanus S. , Rofiyandi, Yandi M.
Bank Global kesulitan membayar reksadana Prudence dan deposito nasabah. Tak etis menambah modal dengan right issue dan menerbitkan obligasi.
SUASANA di Menara Global, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, terasa tegang, Selasa pekan lalu. Sejumlah petugas, baik yang berseragam satuan pengamanan maupun yang bersetelan safari, nanap memelototi gerak-gerik pengunjung. Ada ancaman bom? Ternyata tidak.
Ketegangan di kantor pusat Bank Global itu dipicu oleh kedatangan sejumlah nasabah bank yang sedang gundah. Mereka hendak meminta penjelasan direksi karena sudah sepekan tak bisa mencairkan dana--berupa reksadana Prudence Dana Mantap maupun deposito berjangka--yang telah jatuh tempo.
Yudi Tjandramulia, nasabah dari cabang Tanah Abang, termasuk yang memendam kecewa. Dia memiliki deposito yang jatuh tempo 22 November lalu. Sesuai dengan ketentuan, secara otomatis bank memperpanjang simpanan itu sebulan hingga 22 Desember mendatang. Tapi, lantaran mendengar ribut-ribut di Bank Global, Yudi ingin mencairkan depositonya kendati harus terkena denda.
Bukannya mengabulkan permintaannya, karyawan Bank Global yang ditemuinya justru menawarkan untuk memperpanjang waktu penyimpanan depositonya hingga 3 Januari tahun depan. Yudi menampik tawaran itu. Namun, setelah bersitegang urat leher, ia harus menyerah. "Akhirnya deposito saya diperpanjang hingga 22 Desember," ujarnya dengan nada pasrah kepada Padjar Iswara dari Tempo.
Nasabah lain, sebut saja Tina, mengaku ingin mencairkan reksadana Prudence Dana Mantap senilai Rp 700 juta, yang jatuh tempo pada 22 November. Namun, lagi-lagi Bank Global "memaksa" memperpanjang masa penyimpanan hingga sebulan. "Kami inginnya cair saat itu, tapi mau bagaimana lagi?" katanya.
Nah, Selasa pekan lalu itu manajemen Bank Global akhirnya menyediakan waktu bertemu para nasabah. Kesempatan itu tak disia-siakan 20-an nasabah yang sudah menyatroni Menara Global sejak pagi. Menjelang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…