Dari Sekeping Video Cakram Padat

Edisi: 39/34 / Tanggal : 2005-11-27 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wijanarko, Tulus , Ulfah, Maria , Sohirin


EMPAT pria duduk mengelilingi sebuah meja. Di atas meja, teronggok rangkaian kabel, serbuk kimia, dan solder. Seorang di antara mereka menjelaskan bagaimana meramu bahan kimia, memotong dan merangkai kabel, memasangnya pada kontainer Tupperware hingga membentuk bom sederhana berkekuatan tinggi.

Wajah keempat pria itu tak terlihat. Instruktur bom hanya terdengar suaranya. Tetapi adegan yang terekam dalam sekeping video cakram padat itu dengan gamblang menjelaskan bagaimana teknik meracik bom. ”Seseorang yang hanya memiliki sedikit pengetahuan kimia saja bakal dapat menirunya,” kata Djoko Susilo, anggota DPR yang sudah menonton tayangan video itu.

Video itu ditemukan polisi di rumah Anif Solchanudin, warga Jalan Pamularsih IV/20, Semarang, pekan pertama November lalu. Anif diyakini menyembunyikan Noor Din M. Top. Polisi kini sedang memastikan berapa banyak cakram itu telah digandakan dan beredar di kalangan pengikut Azahari, gembong teror yang awal bulan lalu ditembak polisi.

Sebelumnya, seorang perwira kepolisian yang menjadi anggota tim pemburu teroris di wilayah Jawa Tengah memperkirakan lebih dari 10 orang yang mewarisi ilmu bom Azahari. Dengan tayangan video itu, diduga jumlah mereka bertambah. Pada mulanya Azahari hanya memberikan kursus terbatas pada satu-dua orang.

”Noor Din M. Toplah yang memiliki ide membuat video cara pembuatan bom. Tujuannya agar orang yang direkrut tidak mesti diajar Azahari langsung,” ujarnya kepada Tempo. Sumber itu menyebut sebuah nama yang diperkirakan menjadi penyandang dana pembuatan video tutorial tersebut. Tokoh ini dikenal sempat menjadi wiraswasta di Solo serta Wonogiri dan pernah berhubungan dengan Abdullah Sonata. Yang terakhir adalah teroris yang tak satu faksi dengan Azahari dan kini meringkuk di sel polisi karena ketahuan mengirim orang ke Filipina untuk belajar menebar teror.

Pekan lalu, polisi sudah mempertontonkan video itu ke beberapa kalangan, termasuk anggota Komisi I DPR. Para wakil rakyat menyarankan polisi agar tak merilis video itu sebelum diedit.

Tayangan video cakram padat tersebut terdiri dari tiga bagian.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…