Balkan Kaplale: Budayawan Dan Artis, Jangan Harap
Edisi: 04/35 / Tanggal : 2006-03-26 / Halaman : 41 / Rubrik : WAW / Penulis : Basral, Akmal Nasery , Zulkifli, Arif, Junaedy, Cahyo
SEPERTI api di atas tungku, kontroversi Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU Porno) terus membara dari minggu ke minggu. Setelah sebelumnya para seniman dan artis tumpah ke jalan memprotes calon beleid itu, kini giliran kalangan yang pro yang berteriak. Soalnya, Panitia Khusus RUU Porno, dua pekan lalu, menyepakati menyetip kata âantiâ sehingga peraturan itu akan bernama RUU Pornografi--zonder anti. Penghapusan ini dianggap bisa mengurangi âsemangatâ memberangus pornografi--sesuatu yang diidam-idamkan para pendukung aturan itu.
Yang repot tentu saja Ketua Panitia Khusus RUU Porno, Balkan Kaplale. âSaya sibuk menerima mereka yang pro dan kontra,â kata Balkan. Padahal, katanya, RUU ini sudah ada sejak pemerintahan Habibie. âDari tahun ke tahun hanya di-carry-over, tanpa kepastian.â Sejak September tahun lalu, nasib RUU ini dipercayakan kepada Balkan dan kawan-kawan. Bersemangat merampungkan RUU Porno Juni 2006 ini, Balkan injak gas. Panitia khusus telah mengundang delapan menteri dan 167 lembaga serta figur publik dalam rapat dengar pendapat. Semuanya sudah diselesaikan 22 Februari lalu. Panitia khusus pada 8-11 Maret lalu juga telah menugasi tim perumus untuk melakukan revisi RUU. âSaya yakin RUU ini bisa rampung tepat waktu,â kata Balkan.
Siapakah Balkan Kaplale? Dilahirkan di Saparua, Maluku Tengah, 62 tahun lalu, Balkan adalah anggota DPR dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan kawasan Tapal Kuda Jawa Timur. Sebelumnya ia pernah mendirikan Partai Mencerdaskan Bangsa, namun gagal ikut pemilu karena tak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum.
Sejatinya Tapal Kuda--Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik--adalah kawasan pendukung Partai Kebangkitan Bangsa. Tapi Balkan pandai mencari peluang. Ia bercerita, sebelum kampanye ia bertanya dulu pada lurah setempat kapan jalan atau jembatan desa dibangun. âSetelah tahu dua bulan lagi ada pembangunan, saya bilang pada massa kampanye, jembatan di sini dua bulan lagi dibangun,â katanya terkekeh. Berdasarkan âjanjiâ itu, ia terpilih jadi anggota DPR.
Rabu pekan lalu, di rumah dinasnya di Pos Pengumben, Jakarta Barat, Balkan menerima wartawan Tempo Akmal Nasery Basral, Arif Zulkifli, Cahyo Junaedy, Arif A. Kuswardono, dan fotografer Cheppy A. Muchlis untuk sebuah wawancara. Ditemani secangkir kopi instan, ia menjelaskan kisruh RUU Porno dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…