Dada Permai, Tampang Nomor Dua

Edisi: 04/35 / Tanggal : 2006-03-26 / Halaman : 62 / Rubrik : SEL / Penulis : Basral, Akmal Nasery , Parera, Philipus , Junaedy, Cahyo


KITA sebut saja namanya Amanda. Usianya 34 tahun ketika pada 2000 lalu mendatangi kantor tabloid Pop di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur. “Saya minta difoto, Pak,” katanya. Bagi media syur yang telah terbit sejak 1998 ini, hal semacam itu sudah bukan barang baru. Hampir setiap minggu ada saja remaja atau tante-tante yang minta difoto. “Kami bawa dia untuk foto di luar,” ujar Slamet Wiyono, pengelola tabloid itu. Mereka menggunakan kamar sebuah flat di Jakarta Timur sebagai tempat pengambilan gambar.

Habis pemotretan, Amanda bercerita bahwa ia adalah istri simpanan seorang pejabat. Dia bersedia tampil di media syur karena kesal tak lagi diperhatikan pejabat itu. Agar fotonya itu dimuat di tabloid, ia bersedia melakukan apa pun. Slamet tak meladeni “rayuan” itu. Soalnya, dia tahu, foto si wanita tidak bisa dipakai. Selain sudah berumur, “Wajah dan bodinya pas-pasan. Mau diapain juga hasilnya minus,” kata Slamet.

Perempuan lain yang ingin tampil di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…