Judi Telah Berganti Modus

Edisi: 04/35 / Tanggal : 2006-03-26 / Halaman : 94 / Rubrik : KRI / Penulis : Meuko, Nurlis E. , Afriatni, Ami , Badriah

SEJAK Jenderal Sutanto dilantik menjadi Kepala Polri, judi boleh disebut mereda. Tiba-tiba saja muncul aksi penggerebekan judi di kondominium Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, oleh unit reserse Mabes Polri, dua pekan lalu.

Tempat perjudian ini sangat eksklusif. Maklumlah, Mal Taman Anggrek adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.

Delapan menara di belakang mal berupa kondominium yang harga sewa kamarnya ratusan juta rupiah per tahun. Polisi menggerebek para penjudi itu di lantai 19 menara tujuh.

Memang, ada jalan penghubung antarmenara, namun untuk ke ruang perjudian bukanlah sesuatu yang mudah. Di setiap gang ada petugas keamanan intern yang selalu siaga. Ketika Tempo mencoba masuk ke menara berwarna ungu itu harus melewati sejumlah rintangan. Sebelum masuk ke kondominium, sudah ada sejumlah petugas keamanan menghadang. Darwin Simarmata, salah seorang staf sekuriti, menanyakan maksud kedatangan Tempo.

Jika menyebut nama seorang penghuni, si satpam ini langsung mengontaknya. Sang tamu baru bisa masuk andai si penghuni bersedia. Sebuah kamera CCTV terpasang persis di ruang satpam yang terhubung ke ruang penghuni kondominium. Liftnya pun hanya bisa dibuka oleh penghuninya yang mempunyai kunci elektrik.

Nah, untuk wartawan yang masuk secara formal, maka si pengaman mengarahkan ke kantor pemasaran PT Mulia Indoland, agen pemasaran kondominium ini. Petugas keamanan di sana tentu saja enggan menceritakan peristiwa penggerebekan di lantai 19. “Saya belum lihat,” katanya. Dia lalu bungkam untuk setiap pertanyaan berikutnya.

Memang, tak mudah masuk ke kondominium itu jika sang tamu mengaku wartawan. Sedangkan bagi calon penyewa,…

Keywords: -

---

Foto Terkait