Tebang Pilih Ala Siberut
Edisi: 03/35 / Tanggal : 2006-03-19 / Halaman : 71 / Rubrik : LIN / Penulis : Ritonga, Efri , ,
SEPOKOK kayu itu rebah. Suaranya berdebam. Tiga lelaki, dengan kapak di tangan dan keringat sebesar jagung membasahi dahi, bernapas lega. Hari itu pohon setinggi 30 meter telah mereka kalahkan. Ada beberapa batang lagi menunggu untuk ditebang. Di sudut lain, belasan laki-laki bertelanjang dada melakukan kegiatan serupa. Berbekal peralatan tradisional seperti parang, kapak, dan beliung mereka bahu-membahu menebang pohon.
Melihat kerja mereka, orang dengan gampang menghakiminya sebagai penjarah hutan, pembalak liar. Tapi cap itu tak cocok buat mereka. Sekelompok lelaki berbadan legam, berotot gempal itu adalah penduduk asli Mentawai yang tengah membuka lahan untuk ladang. Di secuil ladang yang dibuka berhari-hari itulah warga Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan, berharap.
Sepintas, pola…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…