Sabu-sabu Di Sela Keramik

Edisi: 03/35 / Tanggal : 2006-03-19 / Halaman : 78 / Rubrik : KRI / Penulis : Yuliawati, Lis , Moses, Mustafa, Yuliawati

PADA Selasa petang pekan lalu, sebuah kesibukan terjadi di gudang PT Sucofindo Logistik di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Di bawah tatapan mata puluhan aparat polisi yang bersiaga, tujuh pekerja membongkar sembilan kotak kayu di dalam gedung itu. Satu per satu kotak berukuran 1 x 1 x 1 meter itu—biasa disebut falet—dibuka. Kotak-kotak itu berisi 540 kardus bertulisan Premium Ceramic.

Tak berhenti di situ, kardus-karus itu juga dibongkar. Para aparat terlihat seperti menahan napas setiap kali kardus itu dirobek. Dua jam berlalu, pembongkaran itu pun selesai. ”Tidak ditemukan,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Carlo Tewu, yang ikut menyaksikan pembongkaran itu. Bersama anak buahnya Carlo meninggalkan lokasi itu tanpa hasil.

Ini memang di luar dugaan. Sebelumnya, menurut Kepala Satuan II Psikotropika Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendrajoni, polisi yakin ada barang haram di dalam falet itu. Keyakinan itu didapat dari pemeriksaan dengan sinar X. Sembilan dari sepuluh falet, ujar Hendrajoni saat itu, menunjukkan gambar gelap. Adapun di satu falet lainnya ada karbon hitam. Itu, kata Hendrajoni, untuk menutupi sabu-sabu yang diselundupkan dalam keramik tersebut. ”Jadi, tidak terutup kemungkinan falet yang lain juga berisi sabu-sabu,” katanya.

Terbongkarnya penyelundupan sabu-sabu di antara kardus keramik ini berawal dari tertangkapnya Pony Tjandra, 38 tahun, dan Liam Marita alias Aling, 38 tahun, pada 27 Januari lalu di Apartemen Artha Gading, Jakarta Utara. Dari kedua…

Keywords: -

---

Foto Terkait