Sofyan Djalil: Televisi Nasional Terlalu Banyak
Edisi: 03/35 / Tanggal : 2006-03-19 / Halaman : 100 / Rubrik : MD / Penulis : Arvian, Yandhrie , Susanto, Heri ,
CARUT-marut izin frekuensi televisi dan radio di Indonesia membuat Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil pusing kepala. Di era Orde Baru, izin frekuensi bisa diperoleh mudah asal punya koneksi. Kanal radio dan televisi bahkan bisa diperjualbelikan âDengan harga Rp 10 miliar,â kata Sofyan mengeluh. âPadahal, negara tak mendapat apa-apa.â Kesalahan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan radio atau televisi, tapi juga kebijakan pemerintahan yang lalu. Sofyan bertekad soal ini harus segera dibereskan. Kepada Yandhrie Arvian dan Heri Susanto dari Tempo, di kantornya, Kamis siang pekan lalu, Sofyan memaparkan gagasannya.
Pengaturan frekuensi di televisi dan radio terkesan amburadul. Bagaimana cara menertibkannya?…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…