Belum Saatnya Tidur Nyenyak

Edisi: 27/35 / Tanggal : 2006-09-03 / Halaman : 31 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Rulianto, Agung , ,


SENYUM terulas di wajah Sutanto ketika kabar tiba pada malam itu, 9 November 2005. Kesatuan Detasemen 88 Antiteror melaporkan, mereka baru saja merontokkan peracik bom nomor wahid dalam belantika terorisme, Dr Azahari Bin Husin, 48 tahun, di Kota Batu, Jawa Timur.

Kapolri Jenderal Sutanto langsung terbang ke Malang—dan terus ke Batu, sebuah kota tetirah kecil di wilayah pegunungan dekat Malang. ”Azahari adalah salah satu di antara yang tewas,” dia mengumumkan kabar baik itu ke seluruh negeri, dan dunia.

Udara Batu dingin bukan main. Tapi hati Sutanto hangat tak terkira. Warta yang dia kirimkan segera direspons ucapan selamat dari berbagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…