Kala Garuda Masih Terluka
Edisi: 27/35 / Tanggal : 2006-09-03 / Halaman : 78 / Rubrik : SR / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,
TIGA cakar Garuda itu seperti bermasalah. Cengkeramannya masih kokoh, tapi jari-jemarinya dibalut perban. Yang satu bulu-bulunya seperti tercerabut, yang lain penuh aksesori logam mentereng, meski sosoknya kerempeng. Sama sekali tak perkasa.
Kini orang kembali berbicara tentang Pancasila. Sebuah seminar restorasiâpemulihan Pancasilaâyang dihadiri banyak cendekiawan dan ilmuwan sosial baru-baru ini diselenggarakan di Jakarta. Pancasila harus diremajakan kembali. Di masa Orde Baru ia telah merosot menjadi ideologi tertutup, menjadi tameng pelanggaran HAM. Ia menjadi legitimasi nasionalisme sempit sekelompok orang.
Tiba-tiba, Haris Purnomo, 50 tahun, perupa yang lama menarik diri dari kegiatan-kegiatan seni rupa, muncul dengan pameran satire tentang Garuda. Dialah pentolan komunitas Pipa (Seni Rupa Kepribadian Apa) di Yogya 1970-an. Sebuah komunitas yang mempertanyakan kepribadian, identitas nasional. Kalangan seni rupa mengenang: di tahun itu Haris sudah âbermain-mainâ dengan lambang Garuda dan Pancasila.
Hendro Wiyanto, kurator pameran bertajuk Di Bawah Sayap Garuda, masih ingat bagaimana karya-karya senior-seniornya saat itu menggebrak. Ketika itu, 1979, ia masih di semester I Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI). Ia menonton pameran kelompok Pipa di Gedung Seni Sono Yogya. Pameran itu begitu berani, sarat kritik sosial, dan tak mungkin dapat ditemukan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…