Agar Pahlawan Tak Jual Sapi
Edisi: 27/35 / Tanggal : 2006-09-03 / Halaman : 116 / Rubrik : EB / Penulis : Hidayat, Bagja, Amin, Syaiful ,
AWALNYA sebuah pertemuan tak sengaja antara Fahmi Akbar Idries dan Yusuf Suwarno di sebuah hotel di Yogyakarta pada pertengahan 2004. Direktur Utama Bank Pasar Kulonprogo ini dikenalkan temannya kepada Yusuf, pemilik PT Radesa Guna Prima, perusahaan penyalur buruh migran ke Malaysia.
Kebetulan, Fahmi sedang pusing: tak bisa menagih kredit dari buruh ke Malaysia. Dari Rp 100 juta, lebih dari separuhnya macet. Menagih ke Malaysia jelas tak mungkin. Menagih ke orang tua si buruh, eh, malah disambut tangis.
Di sinilah Yusuf memberi saran agar desain kreditnya diperbaiki. âJangan langsung ke buruh, tapi lewat penyalur,â katanya. Fahmi mengangguk. Keduanya sepakat menggarap buruh asal Yogyakarta, yang jumlahnya seribu orang setiap tahun.
Calon buruh harus terdidik sehingga bekerja di sektor formal dan legal. PT Radesa yang mencari, Fahmi yang membiayai.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…