Menata Masa Depan Bapindo
Edisi: 04/24 / Tanggal : 1994-03-26 / Halaman : 18 / Rubrik : EB / Penulis : MWA
UMUR Bapindo -- genap 34 tahun pada 16 Agustus 1994 -- tampaknya masih akan panjang. Modalnya yang Rp 600 miliar memang sudah ludas karena tersedot kredit macet, tapi Pemerintah sebagai pemilik Bapindo masih ingin memelihara bank ini.
Maka, rencana penyelamatan Bapindo muncul sebagai sisi lain dari upaya membongkar kredit macet Eddy Tansil. Pembagian tugas di kalangan Pemerintah kini pun semakin jelas: Kejaksaan Agung menangani para tersangka, Menteri Keuangan sibuk berupaya agar Bapindo bisa bertahan.
Untuk tetap bertahan memang ada beberapa cara, misalnya menyuntikkan modal baru -- seperti yang pernah dilakukan pada Bank Duta. Dan tampaknya ini merupakan keharusan yang tak terhindari, mengingat bank acceptance (surat utang jangka pendek) yang dikeluarkan Bapindo jatuh tempo awal April mendatang. Kabarnya, surat utang itu bisa saja dijadwalkan kembali -- dalam arti ditunda pembayarannya -- tapi konon Pemerintah tak hendak melakukan hal itu.
Jadi, Bapindo tetap harus mengeluarkan sejumlah besar uang, yang masih akan diupayakan oleh Menteri Keuangan. Titik-titik terang sudah ada -- konon dengan melepas saham Pemerintah di PT Indocement kira-kira senilai Rp 1,1 triliun -- hingga Mar'ie Muhammad berpeluang untuk memikirkan pembenahan Bapindo.
Untuk pembenahan, kabarnya Menkeu condong pada rencana mengontrakkan manajemen Bapindo kepada bank asing. Bahkan rencana ini telah pula dibicarakannya dengan beberapa pakar ekonomi dalam suatu pertemuan Jumat dua pekan lalu (11 Maret 1994). Rencana yang sama, sehari kemudian (12 Maret 1994) dikemukakannya pula kepada para Ketua Fraksi DPR-RI.
Memang Mar'ie berpesan agar kedua pembicaraan itu tidak dibocorkan ke luar -- setidaknya sampai 22 Maret pekan ini, sesudah ia pulang dari pertemuan APEC di Honolulu, Hawaii. Ternyata, pers begitu tajam endusannya, hingga rapat itu bocor ke surat kabar. Para pakar yang hadir memang tak ada yang mengaku, namun ketika ditanya, tak urung mereka berkomentar juga.
Dari pemantauan TEMPO diketahui bahwa dalam pertemuan di rumah Menteri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…