Mencari Tuhan Di Lapangan Voli
Edisi: 38/33 / Tanggal : 2004-11-21 / Halaman : 66 / Rubrik : AG / Penulis : Patria, Nezar , Can, Edy , Planasari, Sita
Banyak warga menolak rumah disulap menjadi gereja. Terganjal warisan Orde Baru.
TAK terdengar lagi kidung rohani merambat dari pertokoan Mutiara Center, Pamulang, Tangerang. Di pintu pagar besi ada tulisan "Stop Gereja" berwarna kesumba, mencegat siapa pun yang berusaha masuk. Di daun pintu ada tanda silang dilampiri kata: "Gereja No". Dari arah dalam terdengar gemerisik pekerja membancuh pasir-semen, juga tak-tuk-tak ketukan palu.
Kemarin-kemarin bangunan itu terkenal sebagai Gereja Bukit Sion. Dulu, setiap Ahad, ramai berkunjung jemaat Kristen. Selain Bukit Sion, di kompleks yang sama ada dua gereja lain, berdiri berdekatan: Gereja Protestan Indonesia dan Gereja Ellem. Jemaatnya bertumbuh cepat. Gereja Protestan Indonesia, yang secara fisik hanya muat seratus orang, "Pada tiap kebaktian dijejali dua ratus orang," kata Endah, staf sekretariat itu gereja.
Kisah tiga gereja itu berakhir Juni lalu. Suatu pagi, sekelompok pemuda mara ke tempat ibadah itu. Dengan bersenjatakan balok kayu, mereka menerobos masuk, mengobrak-abrik isi gereja. Kaca berpecahan, mimbar khotbah jungkir balik, kursi berhamburan. Para penyerang rupanya menentang kehadiran gereja di kompleks pertokoan itu.
Sejak itu kegiatan ibadah di pun berhenti. Ketiga bangunan itu kini masih dalam perbaikan. Persis di depan Bukit Sion, satu ruko sudah rampung perbaikannya. Bangunan dua lantai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…