Aroma Indonesia Di Jantung Mesir
Edisi: 38/34 / Tanggal : 2005-11-20 / Halaman : 70 / Rubrik : SEL / Penulis : Wijaya, Putu , ,
KETIKA tugas pertunjukan sudah selesai, tinggal kesempatan menikmati Kairo. Menumpang bus, kami meluncur ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Di sana, masakan Indonesia telah menantikan kami di kantin. Kami bersorak, karena hanya dalam tempo beberapa hari ada yang sudah jenuh dengan makanan hotel. Salah seorang anggota kami malah hanya mengambil telur rebus karena tak biasa dengan segala hidangan hotel berbintang lima.
Kedutaan Besar RI di Kairo adalah sebuah bangunan tua yang dulunya konon menjadi milik mantan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Butros Butros Ghali. Duta Besar Indonesia Bachtiar Ali memugarnya sehingga terlihat megah, cantik, dan membanggakan. Cukup luas untuk menampung sekitar 4.000 mahasiswa Indonesia yang kini tumplek di Kairo bila ada perayaan atau kumpul-kumpul pada hari-hari besar. Tamannya apik menyedapkan mata. Ada ruang bawah tanah tempat bermain musik karena Atase Pendidikan dan Kebudayaan Slamet Sholeh adalah seorang gitaris.
Saat kami tiba, segala macam masakan Indonesia sudah tersaji. Nyonya Bachtiar Ali langsung menyusun acara agar dalam sisa waktu kami yang sempit, kami sempat mencicipi jantung Kairo. Di atas daftarnya muncul piramid, Alexandria, dan tari perut di atas kapal di Sungai Nil yang bisa dinikmati setiap malam.
Perjalanan semacam itu tak akan mampu kami lakukan sendiri karena di kantong hanya ada angin. Hati kami melonjak menggebu-gebu, tak peduli akibatnya kami tak sempat melihat pertunjukan dari peserta festival yang lain. Piramid merupakan pertunjukan spektakuler yang tak ada taranya. Kami tak mau menukar kesempatan itu dengan apa pun. Apa gunanya ke Kairo tanpa melihat piramid?
Nyonya Slamet Sholeh mengantarkan kami ke piramid di Giza. Kami semua terhenyak bengong kehabisan daya untuk melukiskan dengan kata ketika Khufu, Khafre, Menkaure, tiga piramid terbesar di Mesir, tergelar di depan mata. Sebuah sejarah yang telah didongengkan sejak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…