Pelajaran Dari Sidoarjo

Edisi: 26/35 / Tanggal : 2006-08-27 / Halaman : 98 / Rubrik : KL / Penulis : R.S., Rudi Rubiandini, ,

SEMBURAN lumpur dari dalam bumi di Sidoarjo, Jawa Timur, yang tidak terkendali sangat mengagetkan masyarakat. Ini sebuah kejadian yang menakutkan dan mengakibatkan trauma, seperti halnya kejadian gempa bumi maupun tsunami. Tentu hal ini dapat dilihat sebagai imbal-balik dari kegiatan manusia yang ”bermain-main” dan berusaha mengeksploitasi alam semesta.

Benar, dalam statistik dunia kejadian kecelakaan pengeboran sudah ratusan kali terjadi. Menurut catatan penulis, dalam 35 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 17 kali kecelakaan pengeboran sejenis di Indonesia. Dengan asumsi setiap tahun ada 400–500 kegiatan pengeboran, maka ber-arti setiap 1.000 aktivitas pengeboran sumur terjadi satu kali kecelakaan sejenis, baik semburan lumpur, gas, ataupun minyak.

Secara teknis, semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo dikenal dengan istilah teknis blowout. Ini adalah pro-ses saat fluida dari lapisan bumi—pada kasus ini adalah air panas-asin yang menggerus tanah liat—keluar dari permukaan bumi secara tidak terkontrol. Biasanya, proses ini diawali dengan peristiwa yang disebut kick, yakni masuknya fluida—bisa berupa air, minyak, atau gas—ke dalam lubang sumur yang sedang dibor. Peristiwa kick yang tidak terkendali inilah yang kemudian berisiko menimbulkan semburan fluida ke permukaan (blowout) dengan dua kemungkinan jenis semburan. Pertama, materi fluida disemburkan dari lubang sumur (surface blowout). Kedua, materi fluida disemburkan di luar lubang sumur (underground blowout).

Mari kita pelajari kasus di Sumur Banjarpanji-1, Sidoarjo, serta berbagai skenario yang telah dan akan dilakukan.

Semburan di sumur ini diperkirakan termasuk jenis underground…

Keywords: -

---

Foto Terkait