Suap Di Proyek Bank Dunia

Edisi: 26/35 / Tanggal : 2006-08-27 / Halaman : 124 / Rubrik : EB / Penulis : Hidayat, Bagja, Mahbub, Harun, Sutarto


INI bisa menjadi kado yang menjengkelkan: di seputar peringatan Hari Kemerdekaan, kita diingatkan lagi oleh temuan korupsi. Jumlahnya memang tidak istimewa. Hanya menyangkut uang pelicin Rp 3,2 miliar—jauh di bawah ”uang komisi” skandal Bank Bali yang lebih dari setengah triliun. Yang menjadikannya tidak biasa, gara-gara kasus itu, Bank Dunia menyetop bantuan di sejumlah proyek dan meminta pemerintah segera mengembalikan dana yang telanjur dicairkan.

Soal uang sogok ini merebak setelah surat Bank Dunia kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani bocor ke media, awal pekan lalu. Dalam surat tertanggal 27 Juni itu, World Bank menyebut kontraktor pelaksana proyek, WSP International Ltd., telah menyuap pejabat Indonesia sebagai tanda terima kasih.

Bank Dunia memang tak menyebut pejabat tersebut, tapi memerinci besarnya nilai uang pelicin. Menurut hasil penyidikan kantor pusat Bank Dunia di Washington, WSP memberikan uang kontan dalam tiga tahap: (1) satu sampai empat persen dari professional fee, dibayar tak lama setelah kontrak diteken, (2) lima sampai 10 persen professional fee, dibayar ketika tagihan diserahkan, dan (3) sejumlah pembayaran yang diberikan untuk liburan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…