Jusuf Anwar: "apbn 2005 Sudah Tidak Realistis"
Edisi: 37/33 / Tanggal : 2004-11-14 / Halaman : 120 / Rubrik : EB / Penulis : , ,
TAK kesampaian niat Jusuf Anwar pensiun sepulang dari Manila, Filipina. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk bekas Kepala Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) itu menjadi Menteri Keuangan 2004-2009. Sebelumnya, banyak nama muncul sebagai kandidat Menteri Keuangan, di antaranya Rizal Ramli dan Sri Mulyani. Nama Jusuf tak pernah beredar, bahkan dia tak muncul di Cikeas sebagaimana calon menteri lain yang dipanggil SBY.
Jusuf mengaku ditelepon pukul 19.00, 20 Oktober, beberapa jam menjelang pengumuman Kabinet Indonesia Bersatu. "Padahal, saya sudah kepingin main golf lagi di Jakarta," kata Direktur Eksekutif Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia dan sejumlah negara di Lautan Pasifik sejak 2000 silam. Kini, tugas berat menghadang di depan mata, salah satunya menyangkut keuangan negara. Kepada M. Taufiqurohman dan Stepanus S. Kurniawan dari Tempo, Jusuf Anwar bercerita tentang program kerjanya di kantornya, Selasa pekan ini.
Wakil Presiden Jusuf Kala ingin mendorong anggaran menjadi stimulus fiskal. Mungkinkah?
Harus ada pengertian mendalam mengenai hal ini. Di setiap negara, yang menjadi penunjang pertumbuhan adalah sektor swasta. Sektor swasta menjadi engine of growth atau lokomotif pembangunan. Sebaliknya, peranan pemerintah kecil. Karenanya di mana-mana, di seluruh dunia, sektor swasta selalu didorong lebih berperan. Kebijakan moneter dan fiskal selalu diarahkan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi sektor swasta agar tumbuh dan berkembang, karena kemampuan pemerintah terbatas.
Penjabaran kebijakan moneter dan fiskal itu dalam bentuk stimulus-stimulus tadi. Dan dalam keadaan keuangan negara yang terbatas, stimulus itu juga harus diberikan secara lebih hati-hati dengan melihat kemampuan kita. Anda tahu defisit masih 1,3 persen. Tidak bisa kita terlalu berfoya-foya memberikan stimulus,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…