Melibas Unggas, Dana Terbatas

Edisi: 02/35 / Tanggal : 2006-03-12 / Halaman : 46 / Rubrik : KSH / Penulis : Roza, Adek Media , Purnama, Deffan, Rosyid, Imron


LELAKI setengah baya itu berdiri di depan pagar rumahnya. Wajahnya tampak berang. Kedua matanya tak lepas memandangi beberapa orang berseragam cokelat muda yang makin mendekat dari mulut gang.

Tiba-tiba, lelaki itu mengacung-acungkan golok yang sejak tadi ia sembunyikan di balik punggungnya. ”Bayar dulu, baru kalian boleh bunuh ayam saya! Memangnya ayam saya harganya Rp 10 ribu!” teriak lelaki itu. Melihat aksinya, rombongan petugas Dinas Agribisnis setempat itu langsung berbalik arah dan menjauh.

Peristiwa di Kampung Cilebende, Kota Bogor, dua pekan silam itu merupakan contoh penolakan terhadap tindakan pemusnahan unggas karena kompensasi yang ditawarkan pemerintah dinilai terlalu rendah.

Idris, tetangga pria bergolok tadi, menuturkan, para pemilik unggas sebenarnya rela menyerahkan hewan mereka untuk dimusnahkan bila nilai kompensasi masuk akal. Penolakan warga juga disebabkan lantaran uang ganti rugi tak langsung diterima saat unggas dimusnahkan.

Upaya pemusnahan unggas di Kampung Cilebende itu bukannya tanpa alasan. Dari 37 sampel darah yang diambil, satu di antaranya positif flu burung. Kecurigaan bertambah lantaran dua bocah asal kampung ini dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Mereka diduga tertular flu burung. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, semua unggas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…