Jumpa Asap, Tak Jumpa Api

Edisi: 02/35 / Tanggal : 2006-03-12 / Halaman : 76 / Rubrik : LIN / Penulis : Ritonga, Efri , Rusydi, Ibnu, Fikri, Ahmad


INTERUPSI itu datang tiba-tiba. Sebuah kabar memecah kesibukan Sumarto. Berita itu membuat dahi Kepala Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu itu berkerut. ”Aah, datang lagi,” keluhnya pendek. Bukan kabar bagus: genangan minyak mentah menyerbu Kepulauan Seribu. ”Yang dulu saja belum terungkap pencemarnya. Sekarang sudah tercemar lagi.” Itu terjadi pada akhir 2004.

Kabar tak sedap itu kembali menghampiri Sumarto dua pekan lalu. Minyak tumpah, meluber hingga masuk ke kawasan yang dijaga Sumarto: zona inti Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Biasanya dalam setahun terjadi dua kali tumpahan minyak, terutama pada Desember-Januari dan April-Mei. Hal itu membuat lelaki tadi melapor ke Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar. Kali ini minyak mentah itu mengotori lingkungan di 20 pulau dari 110 pulau di Kepulauan Seribu, yang terletak 45 kilometer di sebelah utara Jakarta itu.

Genangan minyak dan tarball (minyak yang telah mengeras dan menggumpal) telah hinggap di pantai Pulau Perak, Tondan Timur, Pelangi, Belanda, Bira Besar, Kuburan Cina, Putri Timur, Putri Barat, Opak Kecil, dan Kayuangin. Semua itu adalah pulau yang berada di taman nasional.

Rahmat bereaksi cepat. Hanya berselang sehari, beberapa orang penyidik pegawai negeri sipil di Kementerian Negara Lingkungan Hidup dilayarkan ke Kepulauan Seribu. Misinya adalah mengumpulkan semua data dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…