Putu Wijaya: Jangan Sampai Didominasi Satu Orang

Edisi: 02/35 / Tanggal : 2006-03-12 / Halaman : 81 / Rubrik : SN / Penulis : Suditomo, Kurie , ,


SELAIN dikenal sebagai seorang dramawan, Putu Wijaya—untuk waktu yang lama pernah menjadi wartawan majalah ini—dikenal sebagai sosok yang efisien, minim kata, banyak kerja. Itulah sebabnya, dia didaulat untuk memimpin tim review yang dibentuk Akademi Jakarta, sebuah tim yang diminta oleh Akademi Jakarta menyunting calon anggota Dewan Kesenian Jakarta. Akademi berharap, Putu bisa menjembatani jurang angkatan yang tercipta antara para seniman muda dan pendahulu mereka.

Putu pernah menjadi anggota Dewan pada 1980-an. Sekarang, menurut dia, situasinya jauh berbeda. ”Sekarang dananya besar, dulu pengabdian,” katanya. Anggota Dewan yang baru, kata Putu, diharap bukan saja pandai berkarya dan mengelola, tapi juga pandai mengayomi seniman.

Berikut petikan perbincangan antara Putu Wijaya dan Kurie Suditomo dari Tempo di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.