Sejuta Sorban Muslim Xi'an

Edisi: 36/33 / Tanggal : 2004-11-07 / Halaman : 71 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,


Geliat Islam di Cina punya urat sejarah panjang: pada masa dinasti Tang, pada abad ketujuh, sezaman dengan generasi pertama pengikut Nabi Muhammad S.A.W., yang wafat pada tahun 632. Kaum muslim Hui itu umumnya saudagar yang menjalin kontak dengan orang-orang Arab, Persia, dan India lewat rute klasik di Jalur Sutra. Lusinan masjid lalu mereka bangun di Guangzhou, Hangzhou, dan Cang'an--yang kini disebut Xi'an--dengan bauran sukacita, tetes darah, dan air mata. Tapi kini wajah Islam di Xi'an berakar kuat lewat harmoni bisnis kelontong, turisme, dan tradisi taichi.

Berikut laporan perjalanan Wahyu Muryadi dari Tempo, yang menyusuri kota tua impian para kaisar itu pada awal September lalu.

UCAPAN salamnya terdengar lamat-lamat. Dari balik kamar hotel, begitu pintu terbuka, tiga sosok pemuda tanggung itu mengulurkan tangan. Salah satunya bersongkok putih haji, berkemeja warna cokelat lengan pendek dengan pantalon hitam dan sandal karet. Wajahnya bersih, kulitnya kuning langsat, gaya bicaranya perlahan. Ma Ya Zheng alias Abubakar, seorang rekan penunjuk jalan, menjelaskan asal-muasal dan tujuan kami dengan bahasa setempat. Ia balik menyapa dengan bahasa Arab yang begitu fasih.

Kami lalu berbasa-basi sejenak di dalam kamar. Percakapan mulai gayeng. Ia memperkenalkan diri dengan nama Kong De Jun alias Ayub, umur 33 tahun. Meski belia, ia bukan tokoh sembarangan. Dua pemuda kerempeng yang menyertainya menyapa berulang dengan sebutan "guru", sesekali ia bahkan dipanggil "imam". Rupanya dialah Ustad Kong, yang didaulat menjadi imam utama di Masjid Ying Li, hanya ratusan meter dari pusat kota Xi'an, di Provinsi Shaanxi, yang luasnya dua kali gabungan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat itu.

Ayub menawari sarapan di sebuah restoran muslim tak jauh dari hotel. Ia berjalan amat sigap dan cepat. Senyumnya tetap saja mengembang kala melihat dua orang tua tengah cekcok di jalanan. "Ada sedikit salah paham di antara mereka," katanya sembari memberi isyarat dengan tangannya. Ia memilihkan sarapan pembuka berupa ketan merah bercampur kurma yang dibungkus dengan styrofoam, disusul dengan sate kambing Jiao Yan Yang Pai, sayur daging Tang Cu Li Ji, dan telur dadar Hong Shao Qie Zi.

Namun, di tengah makan, ia permisi pulang duluan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…