Dua Imam, Dua Aliran

Edisi: 36/33 / Tanggal : 2004-11-07 / Halaman : 80 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,

Lusinan masjid di Xi'an dipimpin para imam berpengaruh. Inilah profil dua imam muda yang tak cuma mahir mengaji tapi juga ahli taichi.

ORANGNYA murah senyum, gaya bicaranya ceplas-ceplos. Raut mukanya bersih, tanpa kumis, apalagi jenggot. Selain mahir kungfu, ia juga dikenal jago menorehkan kaligrafi Arab bernuansa Cina dalam kertas gambar yang biasa jadi hiasan dinding--tapi kalau disimpan cukup digulung. Komunitas muslim di kawasan Daqingzhen Si, puluhan meter dari pusat Kota Xi'an, memanggilnya dengan sebutan Imam Ma Ming Bao bin Yusuf, atawa Ustad Daud, 43 tahun. "Ma" di sini dipakai komunitas Hui muslim diserap dari kata Muhammad.

Sehari-hari, hampir setiap waktu salat, ia bisa ditemui di masjid tua Bei Guang Zijie, yang dibangun pada akhir Dinasti Ming, sekitar 600 tahun lalu. "Saya menyisihkan enam jam sehari untuk umat di masjid ini," katanya sambil memperagakan sabetan kuas dan tinta hitam membentuk huruf Alif dijajar vertikal. Selebihnya: untuk mengaji, baca buku, tinggal dengan keluarga di rumah yang letaknya tak jauh dari masjid, istirahat dan latihan taichi. Ia sering dimintai bantuan jemaah untuk urusan perkawinan sampai kematian.

Urusan olahraga, ia memilih apa yang disebutnya "taichi muslim". Ia lakukan senam spiritual ini rutin saban hari seusai salat subuh. Di teras masjid yang masih digenangi gerimis fajar, dengan berkaus putih, ia lalu beraksi pasang kuda-kuda, meliak-liukkan badan, memainkan jurus tertentu dengan gemulai. "Ini antikekerasan, jangan…

Keywords: -

---

Foto Terkait