Simpang-siur Beras Vietnam

Edisi: 01/35 / Tanggal : 2006-03-05 / Halaman : 119 / Rubrik : EB / Penulis : Aryanto, Y. Tomi , ,


ADA tumpuan harapan pada tim investigasi yang dikirim Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Vietnam, 5 Februari silam. Ternyata hasilnya rada tak jelas. Mula-mula, ”Beliau menemukan mark-up,” kata ketua tim, Tamsil Linrung. ”Beliau” yang dimaksud adalah Soeripto, yang bersama Refrizal dikirim ke Vietnam. Anggota lainnya, Suswono dan Fachri Hamzah, bersama Tamsil, tinggal di Jakarta.

Ketika itu Tamsil menyatakan, ada selisih harga US$ 20 per ton. Di dalam negeri, kejanggalan ditemukan dalam penukaran beras rusak milik Perum Bulog dengan beras pengganti dari swasta. ”Ada selisih sangat besar,” katanya.

Dari total hampir 107,2 ribu ton, beras buruk itu ditukar hanya dengan 39,7 ribu ton beras bagus. Dengan asumsi harga beras Rp 3.000 per kilogram, ”Kerugian negara bisa mencapai Rp 120 miliar,” kata Tamsil.

Setelah Soeripto dan Refrizal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…