Salah Strategi Di Sentul
Edisi: 52/34 / Tanggal : 2006-02-26 / Halaman : 56 / Rubrik : OR / Penulis : Roza, Adek Media , ,
KELUAR dari kokpit, Ananda Mikola langsung melepas helm dan memperhatikan para mekanik yang sedang menyetel mobil balapnya. Sesekali ia berputar memelototi tiap sudut mobil. Kedua tangannya bertolak di pinggang atau merapat di dada. Kursi yang disediakan bagi para pembalap sama sekali tak disentuh.
Pembalap andalan Indonesia itu baru saja menyelesaikan putaran ketiga dari empat kesempatan kualifikasi lomba balap A1 di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Sabtu dua pekan lalu. âKita salah strategi.â Ada nada kecewa dalam kalimat Ananda kepada Tinton Suprapto, sang ayah yang juga direktur pengelola sirkuit.
Ia seperti tak bisa menerima hasil sesi kualifikasi: terpuruk di posisi ke17 untuk memulai sprint race keesokan harinya. Maklum, catatan waktu agregatnya cuma 2 menit 36,805 detik, yang diperoleh dari dua catatan waktu terbaiknya. Posisi ini menyulitkannya masuk 10 besar klasemen dan menambah nilai.
âKamu sudah melakukan yang terbaik. Tinggal kamu bersiap dan berharap lebih baik untuk lomba besok,â Tinton berusaha menghibur putranya.
Dalam sesi kualifikasi, setiap tim mendapat empat kesempatan dengan waktu masingmasing 15 menit. Untuk sesi ini, dua set ban baru dibagikan kepada tiap tim. Tim mekanik A1 Indonesia yang berasal dari Inggris memutuskan ban baru akan digunakan pada dua kesempatan terakhir. âDalam dua kesempatan pertama saya lebih fokus menguasai sirkuit, karena itu kami…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…