Karikatur Dan Kemarahan

Edisi: 52/34 / Tanggal : 2006-02-26 / Halaman : 79 / Rubrik : KL / Penulis : Pamuntjak, Laksmi, ,


SEBUAH gelombang besar kemarahan sedunia, dan 12 buah karikatur di sebuah koran Denmark—inilah yang terjadi sekarang. Haruskah umat Islam marah?

Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah kita simak, dengan lebih tenang, karikaturkarikatur itu. Majalah Economist menyebut gambargambar itu tak ubahnya ”lelucon anak sekolah”. Pendapat itu tak sepenuhnya benar. Gambar Nabi sebagai teroris, dengan sorban bomnya, jelas sebuah representasi Islam sebagai kekerasan. Ini, dan bukan upaya menggambar paras Nabi per se, memang menyinggung perasaan orang Islam. Tapi pendapat itu juga tak sepenuhnya salah, dalam arti bahwa kartunkartun itu umumnya merupakan sebuah campuran stereotipe, sikap sok benar, dan komentar tak lucu.

Salah satunya, misalnya, menggambarkan Nabi sedang berdiri di atas segumpal awan. Di depannya barisan laskar bom bunuh diri. ”Stop, stop, kita sudah kehabisan perawan,” ia berseru. Maksudnya jelas: perawan sama dengan hadiah bagi para martir.

Sepintas, cukup lucu. Tapi mungkin hanya bagi mereka yang menyikapi humor dengan santai. Atau yang menganggap seks bukan perkara besar. Tapi, bagi mereka yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…