Bakti Seorang Putri Diktator

Edisi: 36/34 / Tanggal : 2005-11-06 / Halaman : 118 / Rubrik : LN / Penulis : Fadjri, Raihul , ,


DI Amman, ibu kota Yordania, Raghdad Saddam Hussein terpaku di depan televisi. Ditemani kedua anaknya, putri sulung Saddam itu menonton siaran dari Irak dengan hati meluap oleh rasa rindu dan gembira. Rindu karena dia bisa menatap ayahnya sekaligus mantan Presiden Irak yang digdaya di televisi. Gembira? Ya, Raghdad bersenang hati karena Saddam tak kurang nyali saat muncul di pengadilan. Dia bahkan mampu memikat pemirsa karena "menghajar" para hakim dengan kocak.

Peristiwa pada 19 Oktober lalu itu menjadi "tayangan nasional" yang dinantikan oleh banyak pencinta Saddam. Raghdad sendiri tak berpangku tangan setelah menonton. Mulai pekan lalu, dia kembali bergiat mengontak tim pengacara serta sejumlah tokoh internasional untuk menyokong Pak Saddam. Dia cukup…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…