Mesin Cetak Dan Kongsi Politik

Edisi: 35/34 / Tanggal : 2005-10-30 / Halaman : 80 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


AWALNYA adalah pertemanan di masa sekolah. Keduanya belajar di Universitas Hasanuddin Makassar. Yang satu di fakultas teknik, satunya lagi di fakultas ekonomi. Keduanya aktif di media kampus, lalu bersama membuka bisnis percetakan selepas studi. Tiga dekade meluncur. Dua sekawan tetap berteman. Jusuf Kalla sukses berniaga, aktif di politik, masuk birokrasi dan menjadi menteri. Alwi Hamu, 61 tahun, tetap berbisnis—termasuk bisnis pers. Dia pemimpin umum dan Direktur Utama Fajar, koran terbesar di Sulawesi. Ketika Kalla naik ke kursi wakil presiden, Alwi Hamu masuk ke kantor karibnya ini sebagai staf khusus wakil presiden.

Persahabatan Alwi-Kalla agak mirip ceritera-ceritera persahabatan. Dari masa remaja hingga hari tua tetap beriringan. Toh, masuknya Alwi ke kantor wakil presiden bukanlah hal yang serta-merta. Di saat putaran kampanye presiden-wakil presiden pada 2004, Alwi menjadi koordinator kampanye Jusuf Kalla—JK, sebutan populernya. Dan Alwi masuk dari celah yang amat ia kenal: jaringan media massa.

Jusuf Kalla menghadapi situasi kampanye yang tidak mudah. Dia maju tanpa restu Partai Golkar, jadi tanpa dukungan mesin politik. Jalan keluarnya, sebanyak mungkin ”menyentuh” kantong-kantong suara secara langsung. Undangan dan tawaran kampanye dari berbagai elemen…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…